Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Balada Gadis Serpihan Kaca

Irama ranting hujan yang mengguyur istanaku Adalah saksi atas kesanksian yang menyelimuti jiwaku Dentuman petir yang membelah bumi Dengan setia menemani atas kegoyahan diri ini Kadang aku berpikir Aku mampu menyalakan lilin yang sempat mati Namun, tak jarang pelita itu sirna Oleh kilatan-kilatan angin hitam yang sempat kuukir Bulan kelahiranku telah kulalui Bulan kasih sayangpun akan pergi Aku masih bersahabat dengan segala angan Yang belum bisa kuwujudkan Valentain di kota pencarianku masih basah Namun tak sekuyup ragaku Yang diguyuri dengan sejuta mimpi Mimpi yang sangat ragu untuk aku genggam Bila menyisir kehidupanku kebelakang Rasanya seperti ada pedang tajam Yang siap menghunus kepala dan jantung Memusnahkan yang sedang kurangkai Bertahun-tahaun, kuhabiskan waktuku Dengan bercengkrama masa lalu yang menyekap janjiku Bertahun-tahun, kuhabiskan hariku Dengan rasa sesal yang membutakan mata sukmaku Kini, tinggal catatan hitam Yang siap menerjang pelupu...