Sepenggal Kenangan Lestari
Malam kian larut menelan segala keramaian namun Lestari belum juga bisa memejamkan kedua matanya. Ia memandangi suami yang selalu mendekapnya di saat terjaga. Ada niat untuk membangunkan suami yang sangat dihormatinya, tapi ia urungkan kembali niat itu. Ia tahu betapa lelahnya hari ini suami yang sangat ia cintai. Ia tak kan rela bila suaminya esok pagi terlihat kurang istirahat. Lestari kembali mencoba tuk menutup mata namun hasilnya nihil ia tak bisa juga tidur. Bayang-bayang wajah perempuan yang sudah membesarkannya sejak kecil hingga sekolah dasar mulai menghampiri benak pikirannya. Ia berusaha tuk tidak menangis namun apa daya air mata yang ia bendung menetes di pelupuk matanya hingga membasahi kedua pipinya yang cabi. “Nenek, ada apa denganmu? Mengapa engkau menghampiriku secara tiba-tiba?”, lirih Lestari dalam hati dengan nada yang sangat merintih. Ia berusaha semampunya menahan tangis agar suaminya tidak terbangun dari buaian mimpi indahn. Dengan penuh kasih sayang...