Menyelami Makna Pendidikan

Pendidikan sangatlah penting dalam proses membina individu agar menjadi pribadi yang mandiri juga mencapai kesejahteraan hidup seseorang. Dewasa ini banyak orang mengejar pendidikan demi masa depan yang gemilang terutama dalam prospektif kerja ke depan. Asumsi seperti itu tidaklah salah karena tak bisa dielak, di zaman derasnya arus globalisasi sangatlah sulit mencari sesuap nasi meski di negeri sendiri. Akan tetapi, terlepas dari semua itu ada hal penting yang harus kita resapi, maknai dan aplikasikan dari esensi pendidikan. 

Hal yang paling utama kita harus mampu memahami apa makna dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia dalam arti berusaha membina dan membimbing individu untuk memiliki kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional. Keharusan seorang praktisi pendidikan agar membina peserta didiknya untuk memiliki ketiga kecerdasan tersebut bukanlah hal yang asing. Namun, melihat kondisi saat ini, tidak sedikit orang memahami pendidikan hanya sebagai sarana untuk mengembangkan kecerdasan intelektual saja. Sedangkan kecerdasan lainnya dikesampingkan. Sehingga, seringkali kita temukan banyak tunas-tunas bangsa yang cerdas dan pintar akan tetapi jauh dari norma-norma masyarakat juga karakter bangsa. Kemajuan teknologi, derasnya budaya asing yang masuk ke negeri kita sangat memengaruhi perkembangan seorang individu. Oleh karena itu, di sinilah pentingnya peran orang tua, keluarga dan guru untuk memberikan pemahaman pada seseorang bagaimana cara memfilter nilai-nilai budaya asing yang kita terima sehingga tidak melunturkan kepribadian bangsa kita. Selain itu, kita juga harus memberikan pemahaman pada peserta didik bahwa pendidikan bukanlah hanya sekedar mengejar angka di atas kertas yang sah dan dilegalisir akan tetapi kita juga harus menekankan pada mereka bahwa pendidikan merupakan suatu media untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, mengembangkan potensi atau kelebihan yang tersembunyi juga yang terpenting ialah bagaimana kita harus memiliki sikap dan watak yang berkarakter, mandiri, juga memiliki nilai-nilai sosial dan spiritual yang tinggi. 

Kedua, harus kita pahami betul bahwa peran kedua orang tua dan keluarga sangatlah penting dalam proses perkembangan dan pendidikan seorang anak. Para orang tua tidak semestinya menyerahkan 100% persen pendidikan anaknya pada sebuah institusi pendidikan. Pada dasarnya rumah dimana terdapat orang tua dan kerabat merupakan sarana pendidikan primer bagi seorang anak. Seorang individu yang sudah terpola baik di dalam rumahnya maka kemanapun ia melangkah akan selalu berada pada garis yang lurus meski ada kemungkinan berbelok karena pengaruh lingkungan dan sekolah. Kita sudah tak asing dengan perkataan petuah yang mengutarakan bahwa kepribadian seseorang tergantung pada kedua orang tuanya. Dalam hal ini, artinya seorang anak yang benar-benar dipolah, diasuh, dididik oleh orang tuanya dengan benar maka ia kelak akan memiliki budi pekerti yang luhur. Sudah bukan saatnya lagi menyalahkan guru ataupun yang lainnya karena kenakalan seorang peserta didik. Kita juga sering temukan, anak-anak yang berprilaku di luar batas sebagian besar dipengaruhi faktor keadaan keluarga. Dengan kata lain, peran seorang ibu dan ayah sangatlah utama dalam membina seorang individu. 

Pada intinya, pendidikan adalah media untuk mengembangkan kecerdasan, potensi, minat dan bakat seseorang. Pendidikan juga merupakan sarana untuk mengeksplor budaya, meningkatkan keterampilan individu. Selain itu, hal yang paling utama dari esensi pendidikan ialah mewujudkan cita-cita negara sebagaimana yang tertuang dalam UUD yang menyatakan bahwa setiap anak bangsa berhak untuk mendapatkan pendidikan.


Oleh: Tri J. Aisyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah yang Tak Kunjung Sirna, Hempaskan dengan Elegan!

The Importance of English

Still miss your born