Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Sepucuk Cinta untuk Engkau

 by: Madhes Ai Dalam kehangatan mentari Dalam balutan sunyi siang hari Di tengah kesibukan kota Juga gemuruh hembusan angin taqwa Aku rendahkan kepalaku Kuletakkan dahiku Aku datang penuh debu Aku menangis tak tahu malu Duhai Engkau Pemilik jiwa juga raga Duhai Engkau Pengendali rasa juga cinta Kusematkan sepenuhnya kepada-Mu Kupasrahkan apa yang melekat dalam jasadku Untaian kata yang terucap Rangkaian tingkah yang tertatap Rantai pikir dan imaji yang tertuang Di atas hamparan bumi yang gemilang Lisan yang penuh kata palsu Juga muka yang berkesan keliru Serta tingkah yang butakan mata Hingga orang lain berbaik sangka Segalanya tentang goresan luka Segalanya tentang ukiran suka Segalanya yang kugenggam Terimalah dengan senyum Walau cinta yang kumiliki dangkal Walau cinta yang kuberi satu jengkal Janganlah kau lantarkan hamba yang fana Pada lembah dunia amat terhina

Kekasih Dunia Berbau Surga

by: Madhes Ai Ketika sang rembulan berpamitan pada bumi Bintang-bintang bergantian undur diri Dengan perlahan sang fajar menampakkan diri Disambut dengan alunan   ayat-ayat suci Ada yang tak biasa ketika kubuka mata Keindahan suara yang melantun Begitu nyaman pada daun telinga Hingga melahirkan getaran Lorong-lorong qalbu terasa begitu damai Bak diasupi dengan gizi cinta Ilahi Dalam pikirku menyimpan sejuta tanya Siapa gerangan yang mampu menggoyahkan pintu cinta Pintu yang selama ini kututup rapat Hati yang selama ini kupeluk dengan erat Begitu mudah dengan perlahan terbuka Hanya karena suara yang pertama kali kudengar Sejak itu, aku diselimuti keingintahuan yang mendalam Aku memberanikan diri mengintip dibalik gorden Memerhatikan bangsa adam yang berhamburan Dengan penuh harap bisa mengehentikan kegundahan Namun… Usahaku tak membuahkan apa-apa Setiap harinya aku dihantam dengan rasa penasaran Hingga suatu subuh aku ...