Kekasih Dunia Berbau Surga



by: Madhes Ai

Ketika sang rembulan berpamitan pada bumi
Bintang-bintang bergantian undur diri
Dengan perlahan sang fajar menampakkan diri
Disambut dengan alunan  ayat-ayat suci

Ada yang tak biasa ketika kubuka mata
Keindahan suara yang melantun
Begitu nyaman pada daun telinga
Hingga melahirkan getaran

Lorong-lorong qalbu terasa begitu damai
Bak diasupi dengan gizi cinta Ilahi
Dalam pikirku menyimpan sejuta tanya
Siapa gerangan yang mampu menggoyahkan pintu cinta

Pintu yang selama ini kututup rapat
Hati yang selama ini kupeluk dengan erat
Begitu mudah dengan perlahan terbuka
Hanya karena suara yang pertama kali kudengar

Sejak itu, aku diselimuti keingintahuan yang mendalam
Aku memberanikan diri mengintip dibalik gorden
Memerhatikan bangsa adam yang berhamburan
Dengan penuh harap bisa mengehentikan kegundahan

Namun…
Usahaku tak membuahkan apa-apa
Setiap harinya aku dihantam dengan rasa penasaran
Hingga suatu subuh aku tak mampu lagi bicara

Dalam sekejap seluruh ragaku menjadi kaku
Hati dan pikiranku ikut membisu
Bukan karena dinginnya air yang telah menjamah
Bukan juga karena dinginnya hembusan angin tanah kelahiranku

Melainkan  karena aku terpukau
Pada sinar bola mata yang begitu biru
Yang mampu memancarkan cinta haqiqi
Hingga aku tak mampu lagi melangkahkan kaki

Dan…
Dia begitu murah hati
Mempersatukan dua hati
Antara aku dan dirimu

Aku hanya bisa menengadahkan kedua tanganku
Berucap ribuan syukur pada Yang Maha Memiliki cinta
Telah melekatkan hati yang kau miliki
Pada hati yang memiliki goresan cerita  

Janji suci yang kau ucapkan ahad pagi
Membuat kedua pipiku basah kuyup
Karena aku tak mampu lagi menutupi
Desiran angin yang terhembus dari sukmaku

Engkau imamku yang tak pernah marah
Disaat aku mencetak langkah salah
Engkau imamku yang tak pernah memberiku muka masam
Ketika aku membumbui harimu dengan asam

Engkau kekasih pertama dan terkahir dalam perjalananku
Yang selalu menjadikan aku ratu di hatimu
Engkau kekasih yang tak pernah lelah
Menuntun aku pada cinta yang tak kan pernah salah

Meski maut memisahkan kita
Cintamu tak kan pernah sirna
Karena engkau cinta sejati
Setelah Ilahi dan Rahmatallil’alamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah yang Tak Kunjung Sirna, Hempaskan dengan Elegan!

The Importance of English

Still miss your born