Peuceul Kuli Tinta
Alunan suara merdu sang bintang yang dikontaminasi berbagai macam suara, melengking hiasi sang mentari mengepulkan asap panasnya ke permukaan bumi. Kurasakan kini udara tak bersahabat lagi. Aroma kecut, wajah kusut, hati kalut berkumpul di ruangan yang cukup sempit. Resikonya aku dan yang lainnya harus berdesak – desakkan di saat proyeksi ataupun rapat yang lainnya. Namun entah kenapa di tempat ini aku menemukan sebuah ketenangan. Aku bisa merasakan kehangatan kasih sayang dari orang – orang di sekelilingku. Berbeda jauh saat aku berada di rumah Omku. Walau rumah itu megah nan mewah. Aku tak bisa merasakan bahwa aku berada di antara keluarganya. Di rumah itu aku selalu merasa sepi. Bahkan aku telah mengalami gangguan kejiwaan yang ringan, tak lain ialah anxiety. Kecemasan itu selalu menghantui perasaanku. Aku telah te r lilit olehnya selama bertahun-tahun. Sampai kini belum ada yang bisa melepaskannya dari hidupku. Semua bayangan hitam di masa lalu telah membel...