Rangkuman Mata Kuliah Filsafat Umum (1)
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Pengertian Filsafat
Filsafat
secara etimologis berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris filsafat berasal dari kata “philosophy”, sedangkan dalam bahasa Yunani “philein”,
atau “philos” dan “sofein” atau “Sophia”. Philos
artinya cinta, dan Sophia artinya
kebijaksanaan. Jadi, filsafat dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan.
Secara
terminologis, filsafat memiliki makna yang berbeda-beda, diantaranya:
a) Menurut Juhaya S. Pradja (2000:2) filsafat adalah suatu
proses atau kritik pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung
tinggi.
b) Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa kritisnya filsafat ialah
tidak pernah puas diri, tidak pernah membiarkan suatu masalah sudah selesai
begitu saja, bahkan senang untuk dan apa yang dimaksud dengan kebenaran.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat ialah cara berpikir yang
sistematis, kritis dan selalu mencari kebenaran. Filsafat tidak pernah
menganggap suatu permasalahan sudah selesai. Filsafat selalu mencari kebenaran
sampai ke akar permasalahannya.
B.
Objek Materia dan Objek Forma dalam Filsafat
Objek
material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Artinya ada
dengan sendirinya, yang keberadaannya disebabkan oleh keberadaan yang lain. Segala
sesuatu yang ada, ada yang wajib adanya tanpa ada kemungkinan yang lain, ada
juga yang tidak wajib adanya dan wajib bergantung kepada berbagai kemungkinan.
Adapun
objek forma filsafat ialah pencarian terhadap yang ada dan yang mungkin ada
secara kontemplatif pada permasalahan yang tidak dapat dijangkau oleh
pendekatan empiris dan obervatif yang biasa berada dalam sains.
C.
Pendekatan Filsafat
a) Ontologis yaitu teori hakikat yang mempertanyakan setiap
eksistensi;
b) Epistemologi yakni analisis filosofis terhadap
sumber-sumber pengetahuan;
c) Aksiologi ialah melihat filsafat dalam perspektif nilai.
D.
Struktur dan Pembagian Filsafat
Struktur
filsafat adalah cara kerja filsafat untuk mencari kebenaran. Adapun cara
kerjanya ialah:
a) Menjadikan rasio sebagai alat utama untuk menemukan
kebenaran;
b) Merasionalisasikan yang ada dan yang mungkin ada dengan
cara berpikir dalam, logis, dan rasional;
c) Menjadikan semua objek ilmu pengetahuan sebagai objek materia
filsafat;
d) Kebenaran observatif dan empiris bagi filsafat merupakan
langkah awal untuk mencari kebenaran;
e) Cara kerja rasio yang sistematis, radikal dan spekulatif;
f) Objek filsafat tidak sebatas segala sesuatu yang alamiah.
Pembagian
utama filsafat dapat dilihat dari tiga segi, yakni:
a) Dari segi objeknya, yaitu objek material dan forma;
b) Dilihat dari cara kerjanya ialah berpikir mendalam,
radikal, rasional, sistematis dan logis; dan
c) Dari segi kebenarannya yaitu spekulatif.
E.
Metodologi Filsafat
Metodologi filsafat menurut Juhaya S. Pradja ada tiga,
yaitu:
a) Deduksi, ialah suatu metode berpikir yang menarik
kesimpulan dari prinsip-prinsip umum kemudian diterapkan pada sesuatu yang
bersifat khusus.
b) Induksi, yaitu metode berpikir dalam menarik kesimpulan
dari prinsip khusus kemudian diterapkan pada sesuatu yang bersifat umum.
c) Dialektika, adalah metode berpikir yang menarik kesimpulan
melalui tiga tahap, yakni tesis, antithesis dan sintesis.
F.
Tujuan dan Manfaat Mempelajari Filsafat
Tujuan mempelajari filsafat ialah
mencari suatu kebenaran baik dalam logika, etika dan metafisika (hakikat
keaslian). Adapun manfaat mempelajari filsafat sebagai berikut:
a) Sebagai dasar dalam bertindak,
b) Sebagai dasar dalam mengambil keputusan,
c) Untuk mengurangi jalan faham dan konflik,
d) Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia.
Komentar
Posting Komentar