Pengajar Wajib berActing

 Oleh: Madhes Ai

Profesi seorang pengajar ataupun seorang guru merupakan perofesi yang sangat complecated. Ya, dikatakan complecated, pada dasarnya seorang pengajar merupakan sutradara dari kelas yang akan diajarnya, dimana dia harus mempersiapkan sebuah skenario atau yang kita kenal dengan sebutan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam skenarion tersebut, pengajar mesti menyeting kegiatan pembelajaran sesuai dengan since ataupun dengan langkah-langkah kegiatan yang disesuaikan durasi, tentunya tidak lepas dari target pencapaian materi pembelajaran.

Selain itu juga, hal terpenting yang semestinya dimiliki oleh setiap pengajar ialah kemampuannya untuk melakukan acting. Acting yang dimaksud bukanlah acting seperti yang dilakukan oleh seorang pemain film ataupun seorang bintang sinetron akan tetapi acting di kelas ialah pengajar harus mampu memainkan berbagai peran untuk menguasai kelas. Peran utama dari seorang pengajar ialah dia tentunya sebagai presenter, dimana ia harus mampu menyampaikan materi yang bisa diserap oleh muridnya. Ada hal yang tak bisa diingkari selama proses kegiatan pembelajaran dimana para siswa acap kali membuat kegaduhan ketika seorang guru atau pengajar sedang menjelaskan materi pembelajaran. Disinilah peran pengajar untuk menjadi seorang bintang atau role model kelas sehingga perhatian siswa tidak berpaling darinya. Ada pengajar yang menjadi role model komedi dimana ia mengalihkan kegaduhan siswa dengan berbagai cerita menarik yang dikemas dengan gaya-gaya komedi sebagaimana yang diperankan oleh bintang komedian ternama. Tidak sedikit juga, pengajar yang memainkan acting seperti bintang pemain sinetron dimana ia harus masuk ke dalam dunia murid-muridnya. 

Selanjutnya, pengajar juga harus memiliki keahlian psikologi dimana nantinya ia dapat mampu untuk memahami situasi kelas. Sudah menjadi realita bahwa di setiap kelas pengajaran para siswa hadir dengan gaya belajar tersendiri. Ada yang memiliki kemampuan belajar dengan visual. Anak dengan gaya belajar visual ia tidak akan berpaling dari gurunya, karena disitulah cara mereka menyerap informasi yang disampaikan. Satu detik mereka berpaling dari gurunya, ia cenderung akan kehilangan informasi. Selain itu juga, ada siswa dengan gaya belajar audio. Mereka biasanya sedikit banyak tingkah. Terkadang mereka banyak melakukan aktivitas ringan seperti menulis atau coret-coret di atas kertas, akan tetapi pendengarannya tetap fokus terhadap sumber informasi. Terakhir, siswa dengan kemampuan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar kinestetik, mereka cenderung hiper aktif. Dan disinilah kemampuan seorang guru diuji untuk bisa mengakomodasi gaya belajar siswa sehingga materi yang disampaikan dapat dicerna oleh mereka semua. 

Peran yang sangat digemari oleh sebagian besar siswa ialah seorang guru dapat menjadi teman bagi mereka. Dimana ia tidak hanya untuk dihormati atau ditakuti melainkan seorang guru dapat menjadi tempat berbagi kesulitan bagi mereka terutama dalam berkonsultasi dengan kesulitan belajar. Pada dasarnya, seorang pengajar atau guru harus mampu menjadi role model para siswanya sehingga ia dapat menguasai panggung kelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah yang Tak Kunjung Sirna, Hempaskan dengan Elegan!

The Importance of English

Still miss your born