Jangan Kau Lepaskan Aku

Detak jarum jam mengiringi detak jantung yang makin tak beraturan menandakan ia kembali. Ia berbisa, ia mampu melencengkan fungsi memori bahkan membawa alam bawah sadar nun jauh ke sana. Di saat itulah jiwa yang tandus akan semakin mengering seolah melupakan pemiliknya yang Maha Penyayang. Antar panca indera tak mampu berfungsi satu sama lain. Semuanya memiliki arah yang berlawanan. Bisa saja raga sedang dalam kendaraan, namun hati dan pikiran sudah sampai di tempat ladang uang. Hingga alam sadarpun tak tahu bagaimana ia bisa sampai hotel permata, kejadian apa yang sudah dilalui selama perjalanan tak diketahui. Jika Engkau menakdirkan suratan ini untukku aku rela. Namun, janganlah biarkan ia mengikis keyakinanku terhadap-Mu. Jika Engkau mengujiku dengan goncangan jiwa, aku cinta. Namun, Janganlah Kau jauhkan aku dari-Mu. Janganlah Kau lepaskan aku dari pelukan-Mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah yang Tak Kunjung Sirna, Hempaskan dengan Elegan!

The Importance of English

Still miss your born