Bagian Satu
“Mira, kamu yakin bakal ikut kegiatan itu lagi?” “Iya Rin, aku tertarik dengan kegiatannya, ya walaupun aku belum tahu secara mendalam.” “Tapi Mira, kamu lagi….” “Udah lah Rin, kamu jangan khawatirkan kondisi aku!” Rinda hanya bisa menghela nafas mendengar kebulatan tekad temannya. Ia khawatir akan kondisi Mira yang sedang labil. Mira memang sedang tidak stabil baik keadaan fisik maupun mentalnya. Satu minggu yang lalu ia baru saja kehilangan orang yang sangat dicintainya, dan hal itu cukup membuat Mira tertekan. Hal yang paling disesalkan olehnya, di saat-saat terakhir sang kakek menghembuskan nafasnya, Mira tak ada disisinya. Ia sangat kecewa pada keluarganya karena tidak ada yang memberi tahu dirinya, bahwa kakek Mira sudah lemah. Iapun hanya termenung ditengah keramaian lalu lalang orang, merenungi akan nasibnya yang tak dapat melihat wajah kakek untuk terakhir kalinya. *** “ Kepada seluruh Dewan Kehormatan d...